Jumat, 26 Juni 2020

Bangga

Bangga..
Pelakor jangan kau bangga dengan kesuksesanmu
Berhasil memikat dan menikah dengannya...........
Mendapatkan Materi yang kau inginkan...............
Semua bukan Hak mu, nanti harta yang kau dapat..
Akan ditanya diakhirat dari mana kau peroleh........
Diakhirat akan kau pertanggungjawabkan..............
Dan tahukah engkau Pelakor..................................
Materi yang kau dapatkan semua itu bukan milikmu.
tapi milik bersama dengan isterinya............................
Tahukah engkau Pelakor kau rusak perkawinannya..
Kau buat mereka berpisah karena kehadiranmu......
Tahukah Kau Pelakor... kau buat mereka hancur.....
Nikmatilah hasil dari usahamu jadi pelakor, ...........
yang hina itu.........
Yang tidak akan pernah direlakan...........................
Kau telah menghancurkan rumah tangga yang telah bahagia..
Pelakor jangan kau bangga...
Kalau kau terlanjur tentunya kau akan mundur......
Setelah kehadiranmu diketahui, akan tetapi kau tetap maju...
Maju seakan kau yang terbaik... Coba tanya nuranimu....
Ingat akan ada hukum sebab dan akibat............................
Akan berlaku tunggulah.....bisa jadi menimpa anak2mu...
Pelakor jangan kau bangga..............
Kau mendapat simpati dari Keluarganya..............................
Keluarganya memanfaatkan keadaan...................................
Pada prinsipnya hanya karena Materi dunia,
Pasti semuanya tidak termaafkan.......
Takkan direlakan..............................................................
Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.........
Innalillahi wainnailahirojiun.....
Astagfirullahilazim....

Sabtu, 13 Juni 2020

Puisiku


PERCAYA TAK PERCAYA
Meniti hari yang sangat panjang
Mimpi yang hanyut ditelan gelap
Pil pahit harus kutelan                  
Kau tak bisa menerkamku
Karena ku punya Rabbal Alamin..
Rasa dan cinta suci itu murni
Asa hambar, hampa dan getir
Terukir dukalara tak terhingga
Kau bersuka cita diatas luka
Perih luka menganga disayat-sayat
Terikat tangan dan kaki untuk bertindak
Apakah enak mendustai nurani
Begitu ringan dan sanggup menoreh luka
Menganggap rendah sebuah ikatan suci
Percaya tak percaya, ........
Tukang Bubur Ayam menyuguhkan mangkuknya
Wahai Bubur Ayam rasamu enak …. 
Telah ada janji dan tidak akan dijamah lagi…
Tetapi tetap kau suguhkan…
Kesombongan dan keangkuhan berdatangan
Tatkala ada materi duniawi….
ohh harap Rabbku memberi ganjaran…
Hanya Allah Yang Maha Kuasa yang Tahu..
Al Fatihah ….…
Innalillahi wainnailahii Rojiun…
Astagfirullahillazim…. 14 Juni 2019

Kamis, 11 Juni 2020

Puisi Hati

1.       Hati telah bermain dan mengejek

Teropsesi dengan bermimpi manis

Semuanya seperti telah dimiliki 

Ku terlena dan tak bisa menghibur diri

Jalani bagaikan air mengalir ke hilir

Hati terbentur terkoyak oleh dusta

Cinta sejati mengejek dari kejauhan

Duka menoreh yang tidak bisa sembuh

Ringannya kaki meninggalkan hati

Ku tak tahu semua telah terjadi

Hidup bagai hayalan untuk bahagia

Segalanya memang tidak bisa begitu saja

Yang dikira tidak mungkin itu yang terjadi

Bahagia dunia akhirat harus diraih

Tukang bubur ayam menyuguhkan rasa

Menu yang belum biasa jadi biasa... 

Bisa menghancurkan segala menu...  

Hati ditoreh oleh pembohongan...

PUISI

1.      " KEBODOHAN"...

Kekalahan ataukah kemenangan...

Mungkin kemenangan yang tertunda...

Kesedihan yang kurasa,  saat dilukai

Kalau cinta takkan melukai..

Bagiku sebelumnya biasa saja

namun untuk dijadikan pelengkapmu tidak lah kumau..

Ku mau yang ku mau, mau bebas merdeka.

Bagiku kejujuran itu lebih dari segalanya.

Kejujuran yang sangat mahal bagimu..

Hari-hari selalu membohongiku..

Berpura-pura itu sudah bagian hidupmu..

Cinta itu telah tergadaikan...

Kasih itu telah berpindah haluan..

Pergilah kau dengan cinta barumu itu..

Kebahagiaan yang kutunggu tak akan datang

 Aku juga takkan mungkin lagi bersamamu....

Kenapa aku yang harus mengalah...

Kau membuat dukaku sangat parah..

Dilukai dan perih tidak akan sembuh..

Walaupun beribu tahun lagi luka itu

Tidak akan pernah sembuh.. kau dengar itu.

Sekarang yang kupunya cinta hayalan..

Bayangan dalam angan dan mimpi..

Tak mungkin kuraih karena akan menyiksa..

Ku kubur semua impian dan kenangan itu.

Kebodohan itu baru terasa setelah penyesalan.

Haruslah bangkit dan buka mata wahai hati...